AgarIslam kembali concern dengan visi sains seperti pada awal-awal Islam, ada beberapa model tawaran epistemologi keilmuan Muslim kontemporer, yang saat ini cukup berpengaruh di kalangan dunia Islam. Beberapa tawaran yang ada adalah perlu adanya shifting paradigm di bidang epistemologi keilmuan Islam yakni dari epistemologi keislaman normatif Untukitu adanya penjelasan mengenai hal ini, khususnya apa yang telah digariskan pada pasal 10 ART HMI tentang keanggotaan dan rangkap jabatan. 2.1 Yang dimaksud dengan rangkap jabatan adalah anggota HMI yang sedang menduduki suatu jabatan struktural kepengurusan pada organisasi lain. 2.2 Jabatan yang dimaksud MetodeHistoris dan Metode Kritis. Desember 05, 2016. Metode historis adalah cara mempelajari filsafat berdasarkan urutan waktu, perkembangan pemikiran filsafat yang telah terjadi, sejak kelahirannya sampai saat ini, sepanjang dapat dicatat dan memenuhi syarat-syarat pencatatan serta penulisan sejarah. (Sutardjo, 2007:16). Modelpembelajaran pencapaian konsep ini dimulai dengan penulisan nama suatu konsep, berikut ciri-ciri model pencapaian konsep menurut Naylor& Diem (1987;223-225) menguraikan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menunjukan serangkaian contoh dari konsep yang akan dipelajari secara berurutan. 2. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Apa Yang Dimaksud Dengan Historiografi Kritis Jelaskan – Apa yang dimaksud dengan histroriografi kritis? Historiografi kritis adalah sebuah pendekatan untuk memahami sejarah yang menekankan pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa dan fenomena sejarah. Historiografi kritis melibatkan pemahaman yang berfokus pada konteks sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan psikologis dari peristiwa sejarah. Historiografi kritis juga memahami bahwa sejarah bukan sebuah konsep abstrak, tetapi sebuah proses yang berkembang. Oleh karena itu, sejarawan dapat memahami sejarah dengan lebih baik dan mengintegrasikan berbagai tafsiran dalam interpretasi mereka. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode yang bersifat kritis dalam memahami sejarah. Metode historiografi kritis dapat dibagi menjadi tiga bagian refleksi konseptual, koreksi naratif, dan koreksi interpretasi. Refleksi konseptual melibatkan pemahaman tentang konsep sejarah, termasuk konteks sosial, budaya, dan politik yang memengaruhi sejarah. Koreksi naratif melibatkan penilaian yang cermat tentang narasi yang ada untuk menentukan apakah narasi tersebut dapat dipercaya. Koreksi interpretasi melibatkan evaluasi terhadap berbagai tafsir sejarah untuk memastikan bahwa tafsiran yang dipilih adalah yang paling akurat. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda yang dapat menyebabkan perbedaan interpretasi. Ini berarti bahwa tidak ada satu interpretasi yang benar atau salah. Sejarawan dapat memilih beberapa interpretasi yang dapat mewakili sejarah dengan lebih baik dan mencoba untuk mencari kesepakatan tentang interpretasi yang paling akurat. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode kritis dalam memahami sejarah. Ini berarti bahwa sejarawan harus menggunakan pendekatan yang beragam, termasuk mengevaluasi berbagai narasi, meneliti berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah, dan memahami berbagai perspektif yang berbeda. Dengan menggunakan pendekatan ini, sejarawan dapat memahami sejarah dengan lebih baik dan membangun sebuah interpretasi akurat dan komprehensif. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Apa Yang Dimaksud Dengan Historiografi Kritis 1. Historiografi kritis adalah pendekatan untuk memahami sejarah yang menekankan pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa dan fenomena 2. Historiografi kritis melibatkan pemahaman yang berfokus pada konteks sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan psikologis dari peristiwa 3. Historiografi kritis memahami bahwa sejarah bukan sebuah konsep abstrak, tetapi sebuah proses yang 4. Metode historiografi kritis dibagi menjadi tiga bagian refleksi konseptual, koreksi naratif, dan koreksi 5. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode yang bersifat kritis dalam memahami 6. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda yang dapat menyebabkan perbedaan 7. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode kritis dalam memahami sejarah, termasuk mengevaluasi berbagai narasi, meneliti berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah, dan memahami berbagai perspektif yang berbeda. 1. Historiografi kritis adalah pendekatan untuk memahami sejarah yang menekankan pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa dan fenomena sejarah. Historiografi kritis adalah pendekatan untuk memahami sejarah yang menekankan pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa dan fenomena sejarah. Ini berbeda dari cara sejarah biasanya dipahami karena dalam historiografi kritis, pendekatan terhadap sejarah tidak hanya berfokus pada peristiwa dan fakta sejarah, tetapi juga mencakup analisis kritis tentang bagaimana sejarah telah dipahami dan dipresentasikan dalam waktu dan ruang. Metode historiografi kritis juga menekankan konsep sejarah yang dinamis, menekankan bahwa sejarah bukanlah suatu proses yang statis, tetapi dinamis dan progresif. Salah satu tujuan utama historiografi kritis adalah untuk menganalisis sejarah secara kritis dari sudut pandang yang berbeda, untuk memahami lebih dalam bagaimana peristiwa dan fenomena sejarah mempengaruhi satu sama lain. Metode ini juga menekankan pentingnya menggali sejarah yang telah lama diabaikan, seperti sejarah gender, sejarah kelas, dan sejarah ras, dan mencoba untuk melihat sejarah dari sudut pandang yang berbeda. Metode ini juga menekankan pentingnya melihat sejarah dari perspektif yang berbeda, mencoba untuk mengembangkan lebih lanjut pemahaman terhadap peristiwa dan fenomena sejarah. Salah satu cara historiografi kritis berbeda dari pendekatan sejarah yang lebih tradisional adalah kritis terhadap sumber sejarah yang digunakan untuk membuat sejarah. Historiografi kritis memandang sumber sejarah tidak hanya sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan, tetapi juga sebagai objek yang dapat dianalisis untuk memahami bagaimana dunia sejarah dipahami dan dipresentasikan dalam waktu dan ruang. Metode ini juga menekankan pentingnya mempertimbangkan bagaimana sumber sejarah berbeda mempengaruhi pemahaman tertentu tentang sejarah. Dalam historiografi kritis, penting untuk mempertimbangkan bagaimana sumber sejarah berbeda telah dipengaruhi oleh pandangan tertentu tentang sejarah, dan bagaimana pandangan-pandangan tersebut telah mempengaruhi bagaimana peristiwa sejarah dipahami dan diinterpretasikan. Untuk melakukan ini, historiografi kritis berfokus pada analisis kritis tentang bagaimana sumber sejarah telah dipengaruhi oleh pandangan tertentu, dan bagaimana pandangan-pandangan tersebut telah mempengaruhi bagaimana dunia sejarah dipahami dan dipresentasikan dalam waktu dan ruang. Kesimpulannya, historiografi kritis adalah pendekatan untuk memahami sejarah yang menekankan pemahaman yang lebih mendalam terhadap peristiwa dan fenomena sejarah. Ini adalah metode yang berfokus pada analisis kritis tentang bagaimana sejarah telah dipahami dan dipresentasikan dalam waktu dan ruang, dengan menekankan konsep sejarah yang dinamis dan mempertimbangkan bagaimana sumber sejarah berbeda telah dipengaruhi oleh pandangan tertentu tentang sejarah. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya menggali sejarah yang telah lama diabaikan, seperti sejarah gender, sejarah kelas, dan sejarah ras, dan mencoba untuk melihat sejarah dari sudut pandang yang berbeda. 2. Historiografi kritis melibatkan pemahaman yang berfokus pada konteks sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan psikologis dari peristiwa sejarah. Historiografi kritis adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami sejarah. Historiografi kritis melibatkan pemahaman yang berfokus pada konteks sosial, budaya, politik, ekonomi, dan bahkan psikologis dari peristiwa sejarah. Dengan menggunakan pendekatan ini, sejarawan dapat memahami bagaimana faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan psikologis mempengaruhi bagaimana sejarah ditulis dan diinterpretasikan. Pendekatan ini juga membantu sejarawan untuk menganalisis bagaimana peristiwa sejarah telah membentuk budaya, sosial, politik, ekonomi, dan psikologis saat ini. Historiografi kritis mengajarkan kita untuk menganalisis dan mengevaluasi sumber sejarah, bukan hanya untuk menerima informasi sebagai kebenaran absolut. Hal ini penting untuk dicatat bahwa sejarah merupakan rekonstruksi dari masa lalu, yang dibangun dengan menggunakan informasi yang tersedia dari sumber-sumber tertentu. Dengan memahami sumber-sumber yang tersedia dan bagaimana faktor-faktor lain seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, dan psikologis telah mempengaruhi interpretasi sejarah, sejarawan dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam tentang masa lalu. Pendekatan ini juga sangat penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial, budaya, politik, dan ekonomi mempengaruhi bagaimana orang melihat, mengingat, dan menulis sejarah. Dengan memahami bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi cara orang memahami masa lalu, kita dapat menganalisis bagaimana sejarah disalahpahami dan diinterpretasikan. Historiografi kritis juga dapat membantu kita memahami bagaimana peristiwa sejarah telah membentuk budaya, sosial, politik, ekonomi, dan psikologis saat ini. Historiografi kritis juga membantu kita menganalisis bagaimana interpretasi sejarah dapat berubah seiring waktu. Dengan memahami bagaimana faktor-faktor lain mempengaruhi interpretasi sejarah, kita dapat memahami bagaimana interpretasi sejarah dapat berubah seiring dengan perkembangan sosial, budaya, politik, ekonomi, dan psikologis. Kesimpulannya, Historiografi kritis adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami sejarah. Dengan menggunakan pendekatan ini, sejarawan dapat memahami bagaimana faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan psikologis mempengaruhi bagaimana sejarah ditulis dan diinterpretasikan. Hal ini penting untuk dicatat bahwa sejarah merupakan rekonstruksi dari masa lalu, yang dibangun dengan menggunakan informasi yang tersedia dari sumber-sumber tertentu. Dengan memahami sumber-sumber yang tersedia dan bagaimana faktor-faktor lain seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, dan psikologis telah mempengaruhi interpretasi sejarah, sejarawan dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam tentang masa lalu. 3. Historiografi kritis memahami bahwa sejarah bukan sebuah konsep abstrak, tetapi sebuah proses yang berkembang. Historiografi kritis adalah metodologi sejarah yang menekankan pada interpretasi kontekstual dan analisis kritis terhadap sumber-sumber sejarah. Ide ini dikembangkan oleh para sarjana sejarah pada abad ke-20, yang menganalisa bagaimana sejarah telah ditulis dan bagaimana interpretasi tersebut berubah seiring waktu. Historiografi kritis menekankan pada konteks sosial, politik dan kultural dari kejadian masa lalu, berfokus pada analisis yang kaya dan kompleks serta melihat bagaimana kejadian sejarah terkait dengan masyarakat masa kini. Historiografi kritis memahami bahwa sejarah bukan sebuah konsep abstrak, tetapi sebuah proses yang berkembang. Sejarah merupakan proses yang konstan, di mana masyarakat terus menafsirkan kembali dan memodifikasi pemahaman mereka tentang masa lalu. Historiografi kritis menekankan pada pentingnya memahami bagaimana pemahaman kita tentang sejarah berubah dan berkembang seiring waktu. Historiografi kritis juga menekankan pada pentingnya memahami bagaimana sejarah dipengaruhi oleh pemahaman yang ditulis oleh para penulis sejarah. Melalui analisis kritis terhadap sumber sejarah, para sejarawan dapat menemukan cara untuk mengidentifikasi asumsi dan interpretasi yang tersembunyi dalam narasi sejarah. Mereka dapat menganalisis bagaimana sumber-sumber tertentu memengaruhi pemahaman masyarakat tentang masa lalu. Para sejarawan juga dapat menggunakan historiografi kritis untuk menganalisis bagaimana narasi sejarah dipengaruhi oleh bagaimana sejarah ditulis. Dengan melakukan analisis kritis terhadap bahan sejarah, para sejarawan dapat menemukan cara untuk menganalisis bagaimana narasi sejarah berubah seiring waktu. Oleh karena itu, histografi kritis menekankan pada pentingnya memahami bagaimana sejarah dipengaruhi oleh narasi yang ditulis oleh para penulis sejarah. Secara keseluruhan, historiografi kritis memetakan cara yang berbeda untuk melihat masa lalu. Dengan menganalisis bagaimana narasi sejarah terbentuk dan berkembang, para sejarawan dapat menemukan cara untuk mengidentifikasi asumsi dan interpretasi yang tersembunyi dalam narasi sejarah. Historiografi kritis juga menekankan pada pentingnya memahami bagaimana sejarah dipengaruhi oleh pemahaman yang ditulis oleh para penulis sejarah. Dengan melakukan analisis kritis terhadap sumber sejarah, para sejarawan dapat menemukan cara untuk memahami bagaimana narasi sejarah berubah seiring waktu. 4. Metode historiografi kritis dibagi menjadi tiga bagian refleksi konseptual, koreksi naratif, dan koreksi interpretasi. Historiografi kritis adalah suatu pendekatan dalam menulis sejarah yang menekankan pada kritik yang konstruktif terhadap sejarawan dan sumber-sumber sejarah. Metode ini menekankan pada kesadaran kritis yang konstan terhadap sejarah dan sumber-sumber sejarah yang digunakan. Metode ini juga menekankan pada pentingnya memahami proses sejarah sebagai proses yang berlangsung dan berkembang, serta memahami konteks sejarah dari suatu masalah. Metode historiografi kritis dibagi menjadi tiga bagian refleksi konseptual, koreksi naratif, dan koreksi interpretasi. Refleksi konseptual adalah metode yang menggunakan teori-teori kritis untuk memahami masalah sejarah. Refleksi konseptual mencakup berbagai teori kritis, seperti teori gender, teori ras, teori klas, dan teori lainnya yang dapat digunakan untuk memahami sejarah dan sejarawan. Refleksi konseptual juga menekankan pentingnya pemahaman tentang bagaimana individu dan struktur sosial memengaruhi proses sejarah. Koreksi naratif adalah metode yang menggunakan kolerasi, historiografi, dan naratologi untuk mempelajari narasi sejarah dan bagaimana narasi sejarah berkembang dari waktu ke waktu. Koreksi naratif juga menekankan pentingnya memahami struktur naratif sejarah dan bagaimana narasi sejarah memengaruhi proses sejarah. Koreksi interpretasi adalah metode yang menggunakan metode kritis untuk memahami pemahaman sejarah dan bagaimana sejarawan menafsirkan sejarah. Metode ini menekankan pentingnya memahami pemahaman sejarah dan bagaimana sejarawan memengaruhi proses sejarah. Koreksi interpretasi juga menekankan pentingnya memahami bagaimana sejarawan menafsirkan sejarah dan bagaimana hal ini memengaruhi proses sejarah. Secara keseluruhan, metode historiografi kritis menekankan pentingnya memahami proses sejarah sebagai proses yang berlangsung dan berkembang, serta memahami konteks sejarah dari masalah tertentu. Metode ini juga menekankan pentingnya menggunakan teori kritis, naratologi, dan kolerasi untuk memahami sejarah dan bagaimana sejarawan memengaruhi proses sejarah. Dengan demikian, metode ini dapat membantu kita dalam memahami sejarah dan proses sejarah dengan lebih baik. 5. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode yang bersifat kritis dalam memahami sejarah. Historiografi kritis adalah sebuah metode yang digunakan untuk memahami sejarah. Metode ini berfokus pada menganalisis dan mengkritisi sumber-sumber sejarah yang digunakan untuk memahami dan menafsirkan sejarah. Historiografi kritis berbeda dengan metode tradisional yang menekankan pada sejarah naratif dan hanya berdasarkan pada catatan sejarah yang tersedia. Metode ini menekankan pada analisis kritis dari sumber-sumber sejarah yang digunakan untuk memahami sejarah. Historiografi kritis berasal dari gerakan kritis yang muncul selama abad ke-20. Gerakan ini muncul sebagai reaksi terhadap metode tradisional yang menganggap catatan sejarah sebagai satu-satunya sumber yang dapat diandalkan untuk memahami sejarah. Gerakan ini menekankan pentingnya menggunakan metode yang bersifat kritis dalam memahami sejarah. Historiografi kritis berfokus pada analisis kritis sumber-sumber sejarah dan bukti yang digunakan untuk memahami sejarah. Metode ini mencakup pembacaan kritis terhadap teks-teks sejarah, menganalisis struktur sosial dan politik yang mempengaruhi pemahaman kita tentang sejarah, memeriksa bagaimana budaya dan nilai-nilai yang berbeda mempengaruhi pemahaman tentang sejarah, dan melihat sejarah secara holistik. Dengan menggunakan metode yang bersifat kritis, kita dapat memahami sejarah dari berbagai sudut pandang. Kita dapat menganalisis sejarah dengan lebih akurat dan kritis karena kita dapat melihat sejarah dari berbagai sudut pandang. Ini memungkinkan kita untuk melihat sejarah dari berbagai perspektif dan memahami berbagai aspek sejarah yang mungkin tidak terlihat dengan menggunakan metode tradisional. Mengkombinasikan metode kritis dengan metode tradisional, memungkinkan kita untuk memahami sejarah dengan lebih akurat dan kritis. Dengan menggunakan metode kritis, kita dapat memahami sejarah secara lebih lengkap dan mendalam. Ini memungkinkan kita untuk memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah dan juga memungkinkan kita untuk melihat berbagai aspek dari sejarah. Dengan demikian, metode ini memungkinkan kita untuk memahami sejarah dengan lebih baik dan membuat kesimpulan yang lebih akurat. 6. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda yang dapat menyebabkan perbedaan interpretasi. Historiografi kritis adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan metode penulisan sejarah dan pemahaman tentang cara menginterpretasikan sejarah. Sejarawan kritis menggunakan berbagai alat seperti konstruksi wacana, kritik sastra, teori gender dan teori ras untuk memahami sejarah. Historiografi kritis menekankan keterlibatan sejarawan dalam proses interpretasi dan analisis sejarah. Historiografi kritis berfokus pada kompleksitas, keragaman dan dinamika sejarah. Ini mencakup aspek-aspek seperti aspek gender, ras, kelas, etnis, budaya dan agama. Oleh karena itu, historiografi kritis menekankan pentingnya berpikir kritis tentang konteks historis. Sejarawan kritis menyadari bahwa bagian dari proses menulis sejarah adalah memilah fakta dan interpretasi tentang masa lalu. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda yang dapat menyebabkan perbedaan interpretasi. Sejarawan kritis berusaha untuk memahami bagaimana perspektif berbeda dapat mempengaruhi bagaimana sejarah dipahami dan diinterpretasikan. Ini termasuk perspektif masa lalu dan masa kini, perspektif lokal dan luar negeri, dan perspektif yang berbeda berdasarkan faktor seperti gender, ras, agama, kelas sosial dan budaya. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan berbagai sumber untuk menguji pandangan konvensional tentang sejarah dan mencari pandangan yang berbeda. Sejarawan kritis menggunakan berbagai sumber untuk menguji pandangan konvensional tentang sejarah dan mencari pandangan yang berbeda. Sebagai contoh, sejarawan dapat menggunakan arsip, karya tulis sejarah, laporan media, dan dokumentasi visual untuk menguji asumsi tentang masa lalu. Oleh karena itu, historiografi kritis menekankan pentingnya menemukan cara untuk memahami dan mengintegrasikan perspektif berbeda dalam sejarah. Sejarawan kritis berusaha untuk menemukan cara untuk menghargai perspektif yang berbeda dan menggabungkan mereka dalam sudut pandang yang lebih luas tentang masa lalu. Dengan demikian, memahami berbagai perspektif dapat membantu para sejarawan untuk menyusun gambaran yang lebih akurat tentang masa lalu. 7. Historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode kritis dalam memahami sejarah, termasuk mengevaluasi berbagai narasi, meneliti berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah, dan memahami berbagai perspektif yang berbeda. Historiografi kritis adalah aliran sejarah yang menekankan pentingnya menggunakan metode kritis dalam memahami sejarah. Metode kritis ini mencakup evaluasi berbagai narasi, penelitian berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah, dan pemahaman berbagai perspektif yang berbeda. Pendekatan ini berusaha untuk membantu orang untuk memahami sejarah secara lebih bijaksana dan kritis. Historiografi kritis menekankan pentingnya konteks dalam memahami sejarah. Historiografi kritis menekankan pentingnya memahami berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah. Ini termasuk faktor seperti gender, etnis, agama, kelas sosial, dan sebagainya. Dengan memahami konteks ini, kita dapat memahami bagaimana sejarah telah mempengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya evaluasi berbagai narasi. Historiografi kritis menekankan pentingnya memahami berbagai narasi yang ada di balik sejarah. Ini termasuk narasi yang ditulis oleh para sejarawan, narasi yang datang dari berbagai sumber, dan narasi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak berhubungan dengan sejarah. Dengan melakukan evaluasi narasi ini, kita dapat memahami bagaimana narasi telah mempengaruhi sejarah. Historiografi kritis juga menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda. Historiografi kritis menekankan pentingnya memahami berbagai perspektif yang berbeda yang ada di balik sejarah. Ini termasuk perspektif yang berasal dari berbagai etnis, gender, agama, dan kelas sosial. Dengan memahami berbagai perspektif ini, kita dapat memahami bagaimana setiap orang telah mempengaruhi sejarah. Kesimpulannya, historiografi kritis menekankan pentingnya menggunakan metode kritis dalam memahami sejarah. Metode kritis ini mencakup evaluasi berbagai narasi, penelitian berbagai konteks sosial dan politik yang memengaruhi sejarah, dan pemahaman berbagai perspektif yang berbeda. Pendekatan ini berusaha untuk membantu orang untuk memahami sejarah secara lebih bijaksana dan kritis. - Kritik sumber sejarah sering juga disebut proses verifikasi. Sering digunakan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Dalam penelitian sejarah, tahapan ini sangat penting dilakukan, demi meminimalisasi kesalahpahaman. Sebab penelitian sejarah membutuhkan sumber yang valid atau berdasarkan Sumargono dalam buku Metodologi Penelitian Sejarah 2021, kritik sumber sejarah adalah upaya mendapatkan kredibilitas sumber. Verifikasi atau kritik sumber sejarah merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah, di mana peneliti menguji dan melakukan verifikasi terhadap sumber atau data sejarah. Ada dua jenis kritik sumber sejarah, yakni kritik internal serta eksternal. Berikut pemaparannya Kritik internal Proses pengujian terhadap kredibilitas sumber sejarah disebut kritik juga Tujuan Peneliti Sejarah Melakukan Verifikasi atau Kritik Sumber Dikutip dari buku Pengantar Metode Penelitian 2016 oleh Maryam B. Gainau, kritik internal merupakan penilaian keakuratan pada sumber atau materi sejarah. Kritik ini ditujukan untuk melihat serta menyelidiki isi dari bahan dan dokumen sejarah. Misalnya melihat apakah pernyataan yang dibuat bersifat historis atau tidak, serta apakah isinya sesuai dengan sejarah atau tidak. Pada dasarnya, kritik internal mencakup isi, bahasa yang digunakan, tata bahasa, situasi penulisan dokumen, gaya penulisan, ide, dan lain-lain. Kritik eksternal Jenis kritik sumber sejarah ini berkaitan dengan keaslian bahan yang digunakan dalam sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, atau naskah. Dilansir dari buku Metode Penelitian Sistem 3x Baca 2019 karangan Tarjo, kritik eksternal dilakukan dengan kritis untuk memeriksa keaslian data sejarah. Kritik eksternal meliputi keadaan "luar" dari sumbernya, seperti bahan pembuatan dokumen, proses identifikasi tulisan tangan, dan lain sebagainya. Baca juga Metode Penelitian Sejarah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Historiografi merupakan suatu kajian mengenai metode sejarawan didalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis dan dengan secara luas, historiografi merupakan tiap-tiap karya sejarah mengenai topik tertentu. Tujuan dari historiologi yaitu untuk dapat menulis kejadian atau peristiwa pada masa lampau dengan secara kronologis dan sistematis. Historiografi tersebut terdiri dari kata history yang memiliki arti sejarah dan juga graph yang memiliki arti tulisan. Jadi dapat diartikan bahwa pengertian Historiografi merupakan sebuah tulisan sejarah baik itu yang bersifat ilmiah problem oriented ataupun juga yang tidak ilmiah no problem oriented. Historiografi merupakan bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari hasil-hasil dari tulisan atau karya sejarah dari generasi ke generasi, dari jaman ke jaman. Dengan ilmu historiografi akan dibahas hasil-hasil dari penulisan sejarah, dari sejak manusia menghasilkan suatu karya sejarah bagaimanapun sederhana bentuknya, seperti cerita rakyat, legenda, mitos dan sebagainya sampai pada karya sejarah modern. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Inilah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia Dari Dahulu Hingga Sekarang Tujuan dan Fungsi Historiografi Tujuan Historiografi Tujuan Historiografi merupakan Hal ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk mempelajari metodologi sejarah dan perkembangan sejarah sebagai suatu disiplin akademi. ada beberapa tujuan historiografi sebagai berikut Untuk mengkaitkan masa lalu dan sekarang dan arsitektur yang terbentuk pada masa kini bukanlah hal yang terpisah dari arsitektur masa dulu. Untuk memahami latar belakang terbentuknya artefak atau pengaruh yang membentuk artefak-artefak tersebut. Bermanfaat bagi peneliti dan pembuat karya ilmiah. Bermanfaat bagi arsitek untuk menambah inspirasi dalam merancang. Untuk menulis kejadian pada masa lampau sejarah secara kronologis dan sistematis Fungsi Historiografi Fungsi Genetis – fungsi Genetis untuk mengungkapkan bagaimana asal usul dari sebuah peristiwa. Fungsi ini terlihat pada sejumlah penulisan sejarah seperti Babad Tanah Jawi, Sejarah Melayu, dan Prasasti Kutai. Fungsi Didaktis – Fungsi Didaktis merupakan fungsi yang mendidik artinya dalam karya-karya sejarah banyak memuatpelajaran, hikmah dan suri teladan yang penting bagi para pembacanya. Fungsi Pragmatis – fungsi yang berkaitan dengan upaya untuk melegitimasi suatu kekuasaan agar terlihat kuat dan berwibawa. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah NU Nahdlatul Ulama di Nusantara Ayok Sinau Jenis dan Macam Historiografi Historigrafi terbentuk dari dua akar kata yaitu history yang artinya sejarah dan graph yang artinya tulisan. Jadi historiografi adalah tulisan sejarah, baik itu yang bersifat ilmiah problem oriented maupun yang tidak no problem oriented. Problem oriented merupakan karya sejarah ditulis bersifat ilmiah dan berorientasi kepaada pemecahan masalah problem solving, yaang tentu saja penulisannya menggunakan seperangkat metode penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan no problem oriented adalah karya tulis sejarah yang ditulis tidak berorientasi kepada pemecahan maasalah dan ditulis secara naratif, dan juga tidak menggunakan metode penelitian . Historiografi Tradisional Historiografi Tradisional adalah penulisan sejarah yang biasanya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Corak penulisan sejarah yang banyak sekali ditulis oleh para pujangga kraton, karya-karya mereka bertujuan untuk melegitimasi kedudukan raja. Historiografi pada masa ini memiliki ciri-ciri magis, bersifat sakral, religius, menekankan kultus, dewa raja dan mitologi, etnosentrisme, bersifat anakronisme, dan berfungsi sosial psikologis untuk memberi kohesi pada suaatu masyarakat tentang kebenaran-kebenaran kedudukan suatu dinasti. babad, sajarah, serat kanda, carita, wawacan, hikayat, sejarah, salsilah, tutur, cerita-cerita manurung . Karakteristik dan Sifat Tradisional Bersifat istana atauu kraton sentris, yang mengungkapkan kehidupan keluarga istana atau keraton, dan ironisnya rakyat jelata tidak mendapat bagian tempat didalamnya, dengan alasan rakyat jelaata dianggap a-historis. Bersifat Religio-magis, seorang raja ditulis sebagaai manusia yang mempunyai kelebihan secara batiniah, kekuatan gaib, agar seorang raja mendapat apresiiasi yang luar dapat di mata rakyatnya, patuh, sehingga rakyat takut, dan juga mau melaksanakan perintahnya. Rakyat memandang, raja sebagai perwujudan aatau perwakilan dari Tuhan. Bersifat regio-sentrisme , cerita sejaraah berpusat pada kedudukan sentral raja, sehingga menimbulkan raja-sentrisme. Babad Cirebon, Babad Banten ,Babad Bugis. Ciri Historiografi Tradisional Karya yang dibuat berbentuk terjemahan dari naskah-naskah dari India. Bersifat religiomagis. Bersifat sentris. Bentuk Historiografi Tradisional cerita rakyat Bentuk ini pada dasarnya merupakan suatu proses internalisasi dari pengalaman spiritual manusia tentang kenyataan lalu di ungkapkan melalui kisah sejarah Genealogis Bentuk ini merupakan gambaran mengenai pertautan antara individu dengan yang lain atau suatu generasi dengan generasi berikutnya. Sil silah sangat penting untuk melegitimasikan kedudukan mereka. Kronik. Dalam penulisan ini sudah ada penulisan kesadaran tentang waktu, Namun demikian juga masih di lingkungan kepercayaan yang bersifat kosmosmagis Annals. Sebenarnya bentuk ini merupakan cabang dari kronik hanya saja bentuk annals ini sudah lebih maju dan lebih jelas, Sudah berusaha membeberkan kisah dalam uraian waktu. Logis Kisah yang di ungkapkan mengamdungh mitos, legenda, dongeng, asal usul suatu bangsa, kisah disini merupakan merupakan kisah yang merupakan suatu pembenaran berdasar emosi dan kepercayaan. Supranatural Dalam hal ini kekuatan kekuatan gaib yang tidak bias diterima dengan akal sehat sering terdapat di dalamnya. Karakteristik Historiografi Tradisional Oral tradition Historiografi jenis ini di sampaikan secara lisan, maka tidak dijamin keutuhan redaksionalnya. Anakronistik Dalam menempatkan waktu sering terjadi kesalahan kesalahan, pernyataan waktu dengan fakta sejarah termasuk di dalamnya penggunaan kosa kata penggunaan kata nama dll. Etnosentris Penulisan selalu bersifat kedaerahan, Hanya terpaut pada suku bangsa tertentu. Dan sangat berpusat pada kedaerahan. Contoh Historiografi Tradisional Contoh historiografi masa Hindu-Buddha yaitu ialah kitab Mahabrata dan Ramayana, Kitab Negarakertagama, Babad Tanah Jawi, Kitab Pararaton, Babad Arya Tabanan, dan lain-lainnya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah Nyi Roro Kidul, Sejarah Penuh Misteri Yang Jarang Diketahui Historiografi Kolonial Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang dibuat pada masa kolonial. Penulisan historiografi kolonial menitik beratkan terhadap kehidupan warga Belanda Eropa di Hindia Belanda karena ditulis oleh orang-orang Belanda atau Eropa. Karya sejarah yang ditulis pada maasa pemerintahan kolonial berkuasa di Nusantara Indonesia, yaitu dari zaman VOC 1600 sampai masa Pemeritahan Hindia Belanda yang berakhir saat tentara pendudukan Jepang datang di Indonesia 1942. Historiografi kolonial ialah karya tulis sejarah yang ditulis oleh para sejarawan kolonial saat pemerintahan kolonial berkuasa di Nusantara Indonesia. Karakteristik dan Sifat Kolonial Belanda Sentrisme artinya sejarah Indonesia di tulis daari sudut pandang kepentingan orang-orang Belanda yang sedang berkuasa di Nusantara Indonesia pada saat itu. Eropasentrisme, artinya ialah ditulis dari sudut pandang kepentingan orang Belanda, dan juga kepentingan bangsa Eropa pada umumnya. Mitologisasi artinya ialah banyak kejadian yang tidak didasarkan pada kejadian yang sebenarnya. Interpretasi dari jaman kolonial cenderung untuk meembuat mitologisasi dari dominasinya, dengan menyebut perang-perang kolonial sebagai usaha paasifikasi daerah-daerah, yang sesungguhnya mengadakan perlawanan untuk pertahanan maasyarakat juga kebudayaannya. Ciri Historiografi Kolonial Memiliki sifat diskriminatif, mitologis dan subjektif Mengandung hal-hal yang berkenaan dengan sejarah orang-orang besar. Menonjolkan peranan bangsa Belanda dan memberi tekanan pada aspek politis, ekonomis, dan institusional Berisi perlawanan terhadap pemerintah colonial yang di lakukan oleh pahlawan nasional merupakan ekspresi dan semangat nasionalistis yang berkobar kobar Tokoh tokoh nasional menjadi symbol kenasionalan dan memberi identitas bagi bangsa Indonesia, Jenis sejarah semacam ini perlu di hargai sebagai fungsi sosiopolitik, yaitu membangkitkan semangat nasional Contoh Historiografi Kolonial Contoh Historiografi Kolonial pada masa kolonial antara lain Schets eener Economische Geschiedenis van Nederlands-Indie karya G. Gonggrijp; Beknopt Leerboek Geschiedenis van Nederlandsch Oost-Indi karta, Geschiedenis van den Indischen Archipel karya Vlekke, dan Eijkman dan Stapel. Historiografi Modern Historiografi modern ini tercipta sebab adanya tuntutan teknik untuk mendapatkan berbagai fakta sejarah. Fakta sejarah diperoleh dengan cara menetapkan metode penelitian, menggunakan ilmu-ilmu bantu, terdapatnya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah secara lisan. Historiografi modern muncul akibat tuntutan ketepaatan teknik dalam mendapatkan fakta sejarah. Fakta sejarah didapatkan melalui penetapan metode penelitian, memakai ilmu-ilmu bantu, adaanya teknik pengarsipan dan rekonstruksi melalui sejarah lisan. Suatu periode baru dalam perkembangan historiografi Indonesia dimulai dengaan timbulnya studi sejarah kritis. Dalam penuliisan tentang sejarah kritis dipergunakan prinsip-prinsip metode sejarah. Studi sejaarah kritis juga memerlukan bantuan dari ilmu lain untuk mempertajam analisanya. Ciri Historiografi Modern Berifat metodologis, sejarawan diharuskan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah. Bersifat kritis historis, yang mana dalam penelitian sejarah menggunakan pendekatan multidimensional. Suatu kritis terhadap historiografi nasional, lahir sebagai kritis atas historiografi nasional yang beranggapan memiliki kecenderungan menghilangkan unsur asing dalam proses pembentukan ke Indonesia. Munculnya peran-peran rakyat kecil. Kelebihan Historiografi Modern Pandangan religiomagis dan kosmologis diubah menjadi pandangan yang bersifat ilmiah. Menggunakan penulisan sejarah kritis Mengguankan pendekatan multidimensi Menggunakan dinamika masyarakat Indonesia dan seluruh aspek kehidupan Kekurangan Historiografi Modern Belum mampu menjelaskan sejarah secara maksimal. Kurang fleksibel karena terlalu berpedoman terhadap metode ilmiah. Belum tentu bertujuan untuk peningkatan rasa nasionalisme, karena terkadang hanya berfokus untuk tujuan yang sifatnya akademis. Contoh Historiografi Modern Dalam perkembangaannya historiografi Indonesia modern, dimulai sekitar tahun 1957, waktu diselenggarakannya Seminar Sejarah Nasional Indonesia pertama di Yogyakarta. Historiografi modern dianataranya yaitu Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo serta Revolusi Pemuda karya Benedict Anderson. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sudahkah Anda Tahu Sejarah Musik Manusia Di Bumi? Yuk Simak Historiografi Nasional Tokoh yang berperan dalam mengembangkan historiografi nasional adalah Prof. Dr. Satono Kartodirdjo yang oleh teman-temannya sesama sejarawan dijuluki “Sejarawan Ratu Adil”. Adapun ciri-ciri historiografi Nasional adalah sebagai berikut Hasil penulisan merupakan perbandingan dari berbagi sumber baik itu sumber kolonial maupun sumber lokal. Penulisnya adalah orang-orang akademisi/kritis dalam bidang bahasa, kesusastrraan dan kepurbakalaan. Tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan Negara saja, tetapi lebih pada kemanusiaannya, yaitu kebudayaan. Cara pandang yang digunakan dalam melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan memandang suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya subjektifitas dalam menulisan sejarah. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Sejarah dan Biografi Ir. Soekarno Macam Historiografi Tradisional Historigrafi tradisional dapat dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu Historiografi Tradisional Kuno Ciri-ciri historiografi tradisional kuno sebagai berikut Merupakan Hasil Terjemahan Kebudayaan Hindu Kitab Ramayana yangh dikarang oleh Walmiki merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari penyebaran agama Hindu-Budha dari India yang sampai ke Indonesia. Akibat lain yang ditimbulkan adalah munculnya pengaruh hasil-hasil kebudayaan yang bisa dilihat dengan banyaknya kitab-kitab dari India yang diterjemahkan dalam bahasa setempat Jawa Kuno seperti kitab Mahabarata dan Ramayana. Bersifat Religiomagis Karya-karya historiografi yang dihasilkan didominasi oleh unsur kepercayaan. Hal ini bertujuan dalam rangka penyebaran agama. Contohnya adalah Aji Saka, dan Sutasoma Bersifat Kratonsentris Penulisan historiografinya memusatkan perhatian pada sudut pandang kraton. Contohnya kitab Negarakartagama yang menceritakan tentang Ken Arok sebagai raja Kerajaan Singasari sampai kepada pemerintahan Hayam Wuruk dari Kerajaan majapahit. Bertujuan Untuk Menaikkan Martabat Kasta Brahmana Historigrafi yang ditulis umumnya berisi menganai peranan kasta brahmana pada suatu negeri. Contohnya kitab Calon arang yang bercerita tentang seorang brahmana yang bernama Bharada bersama muridnya yang bernama Mpu bahula berhasil membunuh Calon Arang yang telah menyebarkan wabah penyakit di seluruh negeri bawahan Raja Airlangga. Historiografi Tradisional Tengah Historiografi yang dihasil umumnya berupa kidung dengan ciri-ciri sebagai berikut Peristiwanya Terjadi di Luar Kraton Penulisan sejarah kidung sudah memperhatikan kejadian-kejadian yang terjadi di luar lingkungan kraton. Historigrafi ini kidung ditulis dengan tujuan memperingati peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah Bersifat Etnosentris Historigrafi ditulis berdasarkan sudut pandang suku atau kebudayaan tertentu. Contonya kidung-kidung yang dihasilkan sebagai hasil penulisan sejarah semuanya berbentuk khas Jawa. Bersifat Naratif Konsepsional Isi historiografi bersifat narasi sehingga ceritanya bersifat subjektif meskipun masih berdasar pada fakta-fakta yang ada. Bersifat Nonofficial Historigrafi ini bertujuan untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang norma-norma kebaikan dan kepahlawanan. Historiografi Tradisional Baru Ciri-ciri historiografi tradisional baru adalah sebagai berikut Unsur-unsurnya Bergaya Islam Jawa Mitologis Mitologis akan menjawab pertanyaan bagaimana sesuatu itu dapat terjadi. Dalam kebudayaan Islam sesuatu terjadi karena kekuatan alam yang dipersonifikasikan dengan kedatangan wahyu. Sebagai contoh seorang raja yang tidak diketahui asal usulnya tetapi dapat menjadi raja dikatakan ia mendapatkan wahyu, seperti yang dialami oleh Jaka Tingkir Raja Pajang dan Sutawijaya Raja Mataram Islam Bersifat Kronologi Ceritanya telah disusun berdasarkan urutan waktunya seperti urutan waktu berdirinya kerajaan yang ditulis dalam sebuah babad. Bersifat Etnosetris Ceritanya hanya terjadi pada kalangan, suku atau kebudayaan tertentu. Bersifat Feodalistik Ceritanya berkisar kejadian disekitar kraton sehingga peristiwa yang sama sekali tidak berhubungan dengan kraton tidak disinggung. Hal ini dikarenakan orang-orang yang menulisnya adalah orang yang bekerja pada kraton apa yang dimaksud dengan historiografi kritis jelaskan – Apa yang dimaksud dengan historiografi kritis? Historiografi kritis adalah suatu pendekatan yang menggunakan metode kritis untuk menilai, menganalisis, dan memahami karya sejarah. Pendekatan ini menekankan pentingnya mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh dalam penulisan sejarah, termasuk budaya, sosial, politik, dan kultural. Pendekatan ini juga menekankan pentingnya tidak hanya mempercayai sumber-sumber sejarah secara mentah, tetapi juga melakukan penelitian lebih lanjut dan mengevaluasi sumber-sumber tersebut. Historiografi kritis merupakan suatu pendekatan yang menekankan pentingnya mencari konten yang berbeda dari sumber-sumber sejarah, dan mengevaluasi sumber-sumber tersebut untuk kebenaran. Pendekatan ini juga menekankan pentingnya melihat sejarah dalam konteks sosial, budaya, politik, dan kultural yang berbeda. Dengan demikian, historiografi kritis mengingatkan kita bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi penulisan sejarah, dan bahwa kita harus menilai sumber-sumber secara kritis dan terbuka untuk memahami kebenaran. Dengan menggunakan pendekatan historiografi kritis, kita dapat menganalisis berbagai aspek sejarah yang berbeda. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk menelaah bagaimana faktor politik, sosial, budaya, dan kultural mempengaruhi penulisan sejarah. Dengan demikian, kita dapat menganalisis berbagai aspek sejarah dan memahami lebih dalam tentang bagaimana peristiwa-peristiwa tertentu terjadi. Historiografi kritis juga memiliki beberapa manfaat lain, termasuk penekanan pada nilai-nilai keadilan dan hak asasi manusia. Dengan menggunakan pendekatan ini, kita dapat meninjau ulang penulisan sejarah untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dan nilai-nilai keadilan tercermin dalam sejarah. Dengan demikian, kita dapat memahami bagaimana nilai-nilai ini telah mempengaruhi sejarah, dan bagaimana mereka dapat membantu kita memahami masa lalu. Kesimpulannya, historiografi kritis adalah suatu pendekatan yang menekankan pentingnya menilai, menganalisis, dan memahami sejarah dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh, termasuk budaya, sosial, politik, dan kultural. Pendekatan ini juga memiliki beberapa manfaat lain seperti meninjau ulang penulisan sejarah untuk memastikan bahwa hak asasi manusia dan nilai-nilai keadilan tercermin dalam sejarah. Dengan demikian, historiografi kritis dapat memberikan pandangan yang lebih luas dan mendalam tentang masa lalu.

apa yang dimaksud dengan historiografi kritis jelaskan